Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Generasi Z Dorong Penggunaan QRIS, Pengaruhnya pada Ekonomi Digital

Featured Image

Peran Generasi Z dalam Pengembangan QRIS di Indonesia

Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat, dan salah satu faktor utama yang mendorong perkembangan ini adalah partisipasi ekonomi generasi Z. Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Himawan Kusprianto, peran generasi Z sangat signifikan dalam mempercepat adopsi QRIS di berbagai kalangan masyarakat.

Hingga awal tahun ini, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 56,28 juta orang. Angka ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dalam kurun waktu singkat. Selain itu, jumlah merchant atau pelaku usaha yang menggunakan QRIS mencapai 38,1 juta, sementara jumlah EDC (Electronic Data Capture) sebanyak 2,3 juta unit. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur pendukung penggunaan QRIS semakin berkembang dan tersebar luas.

Menurut Himawan, generasi Z berkontribusi sebesar 27,94 persen dari total pengguna QRIS. Dari total pengguna tersebut, sebanyak 75,49 juta orang merupakan generasi Z. Diikuti oleh generasi milenial dengan jumlah 69,9 juta orang atau 25,87 persen, generasi X dengan 59,12 juta orang atau 21,88 persen, generasi baby boomer sebanyak 31,23 juta orang atau 11,56 persen, dan generasi alpha sebanyak 29,9 juta orang atau 10,88 persen.

Perkembangan penggunaan QRIS didorong secara masif oleh dua generasi, yaitu generasi Z dan milenial. Dalam waktu kurang dari enam tahun, mulai dari 2020 hingga awal 2025, volume transaksi QRIS mencapai 1,02 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan perkembangan penggunaan kartu debet (GPN) yang hanya mencapai 89,06 juta transaksi dalam delapan tahun, yaitu dari 2018 hingga awal 2025.

Penggunaan QRIS dalam Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Dari segi sektor usaha, QRIS juga memiliki dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga Maret 2025, sebanyak 93 persen atau 38,1 juta UMKM di Indonesia telah menggunakan QRIS. Dari total pengguna tersebut, sebagian besar adalah pelaku usaha skala mikro sebesar 57,52 persen, kemudian pelaku usaha skala kecil sebanyak 29,59 persen, pelaku usaha skala menengah sebesar 5,89 persen, dan pelaku usaha skala besar sebanyak 3,37 persen.

Penggunaan QRIS di kalangan UMKM memberikan manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi transaksi, mempermudah pengelolaan keuangan, serta membantu UMKM dalam mengakses pasar yang lebih luas. Dengan adanya QRIS, pelaku usaha dapat melakukan pembayaran tanpa harus menggunakan uang tunai, sehingga mengurangi risiko kehilangan uang dan mempercepat proses transaksi.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun penggunaan QRIS terus berkembang, masih ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti kesadaran masyarakat tentang keamanan dan keandalan sistem pembayaran digital. Selain itu, diperlukan edukasi lebih lanjut agar semua kalangan masyarakat, terutama generasi yang lebih tua, dapat memahami dan menggunakan QRIS dengan baik.

Di sisi lain, peluang pengembangan QRIS sangat besar, khususnya dengan adanya inovasi teknologi dan peningkatan akses internet yang semakin merata. Dengan dukungan pemerintah dan lembaga keuangan, QRIS diharapkan bisa menjadi solusi utama dalam mempercepat transformasi digital di sektor ekonomi dan keuangan Indonesia.

Posting Komentar untuk "Generasi Z Dorong Penggunaan QRIS, Pengaruhnya pada Ekonomi Digital"

Twitch Siap Masuki Dunia Video Vertikal
iPad Pro Terbaru Dikabarkan Hadir dengan 2 Kamera Depan dan Chip M5
ChatGPT Agent: Lebih dari Sekadar Sistem Percakapan