Rekomendasi Solusi Digital WIFI untuk Dana Segar via Rights Issue

Aksi Rights Issue yang Diharapkan Meningkatkan Kinerja WIFI
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) akan melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Aksi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya dalam mendukung ekspansi bisnis dan penguatan struktur modal.
Berdasarkan informasi yang diterbitkan, WIFI berencana menerbitkan hingga 2,94 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham. Jumlah ini setara dengan 55,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Setiap pemegang empat saham lama akan berhak atas lima HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli satu saham baru.
Liza C. Suryanata, Head Of Research Kiwoom Sekuritas, menjelaskan bahwa rights issue tetap menarik bagi investor, terutama jika digunakan untuk tujuan jelas dan prospektif seperti ekspansi bisnis, pelunasan utang, atau penguatan struktur modal. Namun, minat pasar sangat bergantung pada tiga faktor utama, yaitu kinerja dan prospek emiten, tujuan penggunaan dana, serta harga pelaksanaan yang ditawarkan.
Menurut Liza, dana hasil rights issue akan digunakan untuk membangun jaringan FTTH hingga 5 juta homepass di Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan internet cepat dan murah. Kolaborasi dengan ratusan ISP lokal serta dukungan mitra global seperti NTT East menambah kredibilitas dan potensi keberhasilan proyek ini.
Dari sisi pertumbuhan dan ekspansi, Liza menyebut bahwa WIFI bisa menjadi pilihan menarik bagi investor dengan profil risiko moderat hingga agresif. Ia merekomendasikan untuk memperhatikan rights issue yang digunakan untuk ekspansi produktif dan penguatan fundamental perusahaan, bukan hanya pelunasan utang jangka pendek. Bagi investor ritel, penting untuk mengevaluasi potensi dilusi saham akibat aksi ini.
Bagi investor yang tidak ikut menebus HMETD, terdapat risiko terdilusi hingga 55,56%. Artinya, lebih dari separuh kepemilikan saham bisa hilang. Reza Priyambada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, menilai bahwa aksi korporasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.
Pengamat Pasar Modal dan Founder StockNow.id, Hendra Wardana, mencermati bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba bersih WIFI menjadi salah satu yang terbesar di sektornya. Pendapatan WIFI naik 65,7% secara tahunan (Year on Year/ YoY) menjadi Rp232 miliar. Laba bersih melonjak 182,2% YoY menjadi Rp83 miliar.
Net profit margin WIFI tercatat di 35,6%, jauh di atas rata-rata industri yang hanya 6,8%. Return on Equity (ROE) WIFI mencapai 27%, lebih tinggi dari rata-rata industri yang hanya 5,7%.
Hendra mengatakan bahwa aksi rights issue ini dapat mendorong pertumbuhan kinerja WIFI seiring dengan rencana ekspansi strategis yang telah disiapkan. Ia merekomendasikan untuk melakukan speculative buy pada saham WIFI dengan target harga Rp 2.440. Pada perdagangan Rabu (9/7), saham WIFI ditutup melemah 0,5% ke level Rp 2.010 per saham.
Posting Komentar untuk "Rekomendasi Solusi Digital WIFI untuk Dana Segar via Rights Issue"